Thursday, 26 January 2017

Beside me - DAVICHI

Beside me

dwicheogimyeonseo adeungbadeung ( Bolak-balik gelisah )
byeol seumyeo jameul cheonghaedo ( Sepanjang malam aku menghitung bintang ketika aku mencoba untuk tidur )
banjjagbanjjag geudaega nunbusyeo ( Tapi kamu begitu berbinar dan mempesona )
babeul meogdeun keopi masideun ( Baik aku makan atau minum kopi )
TV bodeun utdaga uldeun ( Saat aku menonton TV, saat aku tertawa atau menangis )
gyeote ittdeut nae yeope neoin geol ( Rasanya kamu ada di sampingku )

ureosseo neo tteonadeon nal ( Aku menangis di hari kamu meninggalkanku )
nammollae ureosseo ( Aku menangis tanpa ada yang tahu )
nunmuri apeul garyeowa ( Air mata menutupi mataku )
bicheoreom ssodajideon baboya ( Tumpah seperti hujan, seperti orang bodoh )

ijjima ijjima eonjekkajina ( Jangan lupakan, jangan lupakan, selamanya )
saranghae saranghae eonjekkajina ( Aku mencintaimu, aku mencintaimu, selamanya )
honjadeun durideun sanggwaneobseo ( Entah kita sendiri atau kita bersama, tidak peduli )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )

jeonbuin deut majimagin deut ( Seolah aku segalanya bagimu, seolah itu terakhir bagimu )
du pal beollyeo naege angideon ( Kamu masuk ke dalam pelukanku yang terbuka )
jeongmal geudaen nareul ijeottnayo ( Apakah kamu benar-benar melupakanku? )
geurae naya neol saranghan ( Ya, ini aku, aku yang mencintaimu )
nega saranghan nayeottdan geol ( Aku, yang dulu kamu cintai )
ijji mayo nareul gieoghaejwo ( Jangan lupakan aku, ingatlah aku )

ureosseo neo tteonadeon nal ( Aku menangis di hari kamu meninggalkanku )
nammollae ureosseo ( Aku menangis tanpa ada yang tahu )
nunmuri apeul galyeowa ( Air mata menutupi mataku )
bicheoreom ssodajideon baboya ( Tumpah seperti hujan, seperti orang bodoh )

ijjima ijjima eonjekkajina ( Jangan lupakan, jangan lupakan, selamanya )
saranghae saranghae eonjekkajina ( Aku mencintaimu, aku mencintaimu, selamanya )
honjadeun durideun sanggwaneobseo ( Entah kita sendiri atau kita bersama, tidak peduli )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )

gildaran nae milyeonui kkeuteun ( Akhir perasaanku yang tersisa )
kkumieottdago ( hanyalah mimpi )
nuga naege malhaejwoyo ( Seseorang tolong katakan padaku )
neol mannareo ganda gwaenchanha ( Aku akan bertemu denganmu, tidak apa-apa )
apeun chueogeuro nal gadeug chaeulge ( Aku akan mengisi diriku dengan kenangan yang menyakitkan )

ureosseo tto ureosseo ( Aku menangis di hari kamu meninggalkanku )
deo keuge ureosseo ( Aku menangis tersedu-sedu )
nunmuri apeul garyeowa ( Air mata menutupi mataku )
hwicheongimyeo hemeineun baboya ( Aku goyah, terombang-ambing dengan bodoh )

ijjima ijjima eonjekkajina ( Jangan lupakan, jangan lupakan, selamanya )
saranghae saranghae eonjekkajina ( Aku mencintaimu, aku mencintaimu, selamanya )
honjadeun durideun sanggwaneobseo ( Entah kita sendiri atau kita bersama, tidak peduli )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )

ijjima ijjima eonjekkajina ( Jangan lupakan, jangan lupakan, selamanya )
saranghae saranghae eonjekkajina ( Aku mencintaimu, aku mencintaimu, selamanya )
honjadeun durideun sanggwaneobseo ( Entah kita sendiri atau kita bersama, tidak peduli )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )

ijjima ijjima eonjekkajina ( Jangan lupakan, jangan lupakan, selamanya )
saranghae saranghae eonjekkajina ( Aku mencintaimu, aku mencintaimu, selamanya )
honjadeun durideun sanggwaneobseo ( Entah kita sendiri atau kita bersama, tidak peduli )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )
nae yeope geudaein geol ( Kamu ada di sampingku )

Wednesday, 18 January 2017

*INILAH MENGAPA KEBANYAKAN SUAMI MELIHAT PEREMPUAN LAIN LEBIH CANTIK DARI ISTRINYA SENDIRI*

Jika anda sedang berjalan berduaan dengan istri anda, ada masanya dalam hati anda bergumam, kok perempuan itu lebih cantik atau lebih seksi dari istri ku, kenapa istri ku kurang cantik?

Mungkin para suami pernah merasakan ini semua, dimana para suami memandang dan melihat wanita selain istri kita kadang lebih cantik dan menarik dari istri sendiri. Tapi itu semua tergantung dari sudut pandang masing-masing para suami.

Mengapa hal itu sering terjadi?
Bagaimana cara menghindarinya?

Mari kita simak jawabannya dalam kisah berikut ini.
Seorang suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang Syekh. Dia berkata: “Ketika aku mengagumi calon istriku seolah­ olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini. Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia. Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya. Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis dari pada istriku.”

Syekh berkata:
“Apakah engkau mau tahu, ada yang jauh lebih parah daripada yang engkau alami saat ini!?”

Laki ­laki penanya: “Iya, mau.”

Syekh: “Sekalipun engkau mengawini seluruh perempuan yang ada di dunia ini, pasti anjing­anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu dari pada wanita manapun.”

Laki­ laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar: “Kenapa tuan Syekh berkata demikian?”

Syekh itu melanjutkan: “Masalah sesungguhnya bukan terletak pada istrimu, tapi terletak pada hati rakusmu dan mata keranjangmu. Mata manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah kuburan.”

Rasulullah bersabda:
“Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah.
Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat”.

Lalu Syekh itu bertanya, “Apakah engkau ingin istrimu kembali seperti dulu, menjadi wanita terindah di dunia ini?”

“Iya Syekh,” jawab lelaki itu dengan perasaan tak menentu.

Syekh: “Pejamkanlah matamu dari hal­-hal yang haram… Ketahuilah, orang yang merasa cukup dengan suatu yang halal, maka dia akan diberi kenikmatan yang sempurna di dalam barang halal tersebut.